Kecelakaan dalam panjat tebing mempunyai tingkat kecelakaan yang tinggi hal ini disebabkan kegiatan ini penuh resiko
da tantangan. Kecelakaan dalam melakukan pemanjatan dapat berakibat kematian, patah tulang atau retak ketika jatuh
dalam pemanjatan. Kecelakaan dalam pemanjatan dapat disebabkan beberapa faktor yaitu faktor kesalahan teknis
berupa kesalahan pemasangan alat dan faktor non teknis berupa kecelakaan yang di sebabkan seperti gigitan ular, kram
otot atau dehidrasi pada pemanjat. Dari banyaknya kasus kecelakaan panjat tebing seorang pemanjat dituntut untuk
sedikit banyaknya mengetahui teknik evakuasi dalam panjat tebing.
Ada tiga cara evakuasi kecelakaan dalam panjat tebing :
1. Korban diturunkan (lowering)
2. Korban dinaikkan (raising)
3. Korban diseberangkan (suspension)
Keputusan untuk mengambil salah satu cara yang akan dilakukan harus teliti secara cepat cermat dalam pemilihannya,
tergantung kondisi medan tebing dan akses yang tercepat untuk membawa korban ke tempat aman serta dibawa ke
rumah sakit atau puskesmas terdekat. Sebelum dievakuasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu stadium(tingkat
kecelakaan yang dialami korban), selanjurnya dilkukan pertolnagn pertama, kemudian pemilihan cara yang akan
dilakukakan dari hasil pertimbangannya, korban dinaikkan, diturunkan, atau diseberangkan ke tebing sebelahnya.
Responses
0 Respones to "Teori Evakuasi Panjat Tebing"
Posting Komentar