Siapa Saja Bisa Berolahraga Alam!





Mendengar kata olahraga alam, atau petualangan, kita langsung membayangkan sosok para pecinta alam yang tomboy dan sangar. Lalu, kita mungkin akan langsung menolak gagasan untuk mencoba aktivitas alam. "Kita kan anak mall, bukan anak gunung!" begitu kilah Anda.

Tetapi, mungkin ada beberapa di antara kita yang sebenarnya sejak lama ingin mencoba, tapi tidak berani. Merasa tidak berpengalaman, atau merasa fisiknya kurang bugar. Akhirnya, keinginan ini dipendam saja, dan hanya bisa memandangi foto teman-teman yang beraktivitas di alam dengan sirik.

Padahal sebenarnya, siapa saja bisa kok, melakukan olahraga alam. Menurut psikolog Dra Ami Saragih, MPsi, kunci untuk menjalani olahraga alam adalah dengan mengenali apa hambatan pada diri kita, dan mengenali kondisi alamnya.

"Kondisi alam itu kan bukan situasi yang bisa diramalkan, dan selalu nyaman. Misalnya saja, tiba-tiba bisa turun hujan," saat talkshow "Belajar Sehat dari Alam", yang diadakan oleh majalah MORE Indonesia dan Yayasan Lupus Indonesia

Agar tahan bergiat di alam, Anda membutuhkan kemampuan psikologis. Ada tiga hal yang perlu dipenuhi, yaitu kesiapan diri kita, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan bertahan. "Kalau kita kehujanan, berapa lama sih kita bertahan? Bagaimana jika berjam-jam kehujanan, siapkah diri kita?" seru mantan anggota Palawa Universitas Padjadjaran, Bandung, ini.

Untuk menyiapkan diri secara psikologis, ada beberapa PR yang perlu kita kerjakan. Nomor satu adalah menentukan tujuan pribadi kita. Tentukan apa yang ingin didapatkan dengan bergiat di alam. Apakah sekadar coba-coba, memuaskan rasa ingin tahu, atau memang ingin memacu adrenalin dengan menjajal medan yang belum pernah dilalui?

Bila Anda baru pertama kali akan bergiat di alam, coba identifikasi potensi bahaya dari dalam diri maupun lingkungan alamnya. Seringkali bahaya itu datangnya dari kita sendiri.

"Kalau kita punya kelemahan, seringkali itu membuat bahaya menjadi lebih besar. Misalnya Anda takut gelap, atau Anda tidak tahan dingin. Maka, antisipasi dulu kelemahan ini. Mengenali potensi bahaya kan tidak berarti kita harus mengalaminya?"

Kemudian, cari tahu mengenai kondisi alamnya. Ketika Anda mengambil program Ecotourism, misalnya, jangan sekadar membayangkan Anda akan tinggal di resor yang terletak di dusun, dan menginap di pondok bambu. Ecotourism yang sesungguhnya bisa saja menciptakan suasana yang benar-benar kembali ke alam, dimana kamar Anda tidak diberi pendingin udara, tidak ada listrik, persediaan air seadanya, dan tidak ada tukang jajanan sama sekali di luar penginapan.

Kalau Anda sudah mengetahui kondisi alam berikut potensi bahayanya, Anda bisa melakukan persiapan untuk mengantisipasinya. Caranya dengan membuat perencanaan, meningkatkan kemampuan diri, dan melindungi diri dengan peralatan. Anda bisa mulai berlatih fisik, belajar teknik-teknik mendaki gunung dari teman yang lebih berpengalaman misalnya, atau membawa persediaan senter dan baterai cukup banyak (jika Anda takut gelap).

Bila perencanaan sudah matang, Anda tentu lebih siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Bukan tak mungkin, Anda mampu menaklukkan alam, dan mulai menikmati aktivitas ini.


Responses

0 Respones to "Siapa Saja Bisa Berolahraga Alam!"

Posting Komentar

 

Return to top of page Copyright © 2012 | Satgana Unai